Breaking News
Loading...

Review Film A Good Day to Die Hard (Die Hard V)

the clothing cottage

Review Film A Good Day to Die Hard (Die Hard V)

A Good Day To Die Hard merupakan film kelima untuk franchise film Die Hard. Buat Anda penggemar film Die Hard pastinya tahu bahwa yang namanya John McClane tidak bisa lepas dari masalah. Selalu saja masalah menghampiri dirinya dimanapun dia berada. Film ini disutradarai oleh John Moore yang pernah menyutradarai The Omen (2006) dan Max Payne (2008).
Review Film A Good Day to Die Hard (Die Hard V)

Film ini menceritakan tentang kepergian John McClane (Bruce Willis) ke Moskow, Rusia untuk menjemput anak lelakinya yang bernama Jack McClane (Jai Courtney), yang sedang tersandung masalah. Namun ternyata niat untuk menjemput anaknya harus ditangguhkan karena ternyata Jack merupakan agen rahasia yang sedang menjalankan sebuah misi penting untuk CIA. Kehadiran John yang awalnya ingin menjemput Jack ternyata berubah menjadi sebuah petualangan penuh aksi yang melibatkan mereka berdua. Kali ini mereka harus menghadapi pejabat tinggi dan mafia Rusia sebagai penjahat yang mengincar mereka.

Jalan cerita A Good Day To Die Hard sendiri tidak jauh berbeda dengan film-film Die hard sebelumnya dimana selalu melibatkan teroris, aksi kejar-kejaran, tembak-tembakan, dan tentunya ledakan hebat. Untuk karakter sendiri tentunya masih ada Bruce Willis yang memerankan tokoh John McClane dan Mary Elizabeth Winstead yang memerankan tokoh Lucy Gennaro McClane, putri dari John McClane yang juga hadir dalam film Live Free or Die Hard. Dalam film ada satu tokoh sentral tambahan yaitu Jack McClane, anak lelaki John McClane yang berprofesi sebagai seorang agen CIA.

 Aksi Bruce Willis dalam film ini patut kita acungi jempol mengingat umurnya yang tidak lagi muda. Dia masih sanggup untuk berlari jauh, menembak dengan senapan ukuran besar bahkan masih sanggup loncat dari gedung tinggi. John Moore, sang sutradara bahkan memasukkan lelucon mengenai usia yang sudah tidak muda lagi ke dalam adegan film.

Dalam film ini tidak ada pengembangan yang berarti untuk jalan ceritanya. Banyak adegan-adegan yang juga dilakukan di film Die Hard sebelumnya. Mungkin yang menarik adalah jika keempat film sebelumnya selalu mengambil lokasi di Amerika Serikat maka kali ini mengambil lokasi di Moskow, Rusia. Film yang berdurasi 110 menit juga menggunakan teknologi CGI seperti adegan kejar-kejaran dengan mobil. Eksekusi penggunaan teknologi CGI cukup berhasil tapi adanya baiknya menaruh adegan yang menggunakan CGI sedikit realistis. Namun ada beberapa adegan yang menggunakan "green screen" atau layar hijau yang gagal dalam eksekusinya sehingga terlihat bahwa adegan itu tidak nyata. Sangat disayangkan mengingat bahwa anggaran yang digunakan dalam film ini tidaklah sedikit mencapai 100 juta dolar AS namun ada beberapa adegan yang gagal dieksekusi dengan baik.

Walaupun ada beberapa adegan yang gagal dalam eksekusinya, ada hal yang menarik dalam film ini. Anda akan melihat sisi John McClane sebagai ayah. Memang di film sebelumnya Live Free or Die Hard, sisi John McClane sebagai ayah sudah diperlihatkan tapi dalam film ini perannya sebagai ayah akan terlihat sangat jelas. Konflik yang terjadi diantara John dan Jack membuat hubungan mereka menjadi dingin dan bahkan penuh amarah. Namun dia tetap berusaha melindungi sang anak walaupun mereka saling bertentangan. Ada satu adegan yang menurut cukup membuat saya terharu namun juga tertawa di mana memperlihatkan ketika John sedang mengungkapkan isi hatinya kepada Jack dan begitupun sebaliknya sebelum mereka menyerang musuh.

Secara keseluruhan, A Good Day to Die Hard cukup menghibur saya mengingat saya penggemar semua film Die Hard. Jalan ceritanya sendiri memang tidak ada pengembangan yang luar biasa tapi yang saya suka adalah siapa penjahat sesungguhnya ternyata diluar dugaan saya. Film ini bisa dijadikan pilihan bagi Anda di akhir pekan ini. Selamat menonton.
the clothing cottage
Copyright © 2013 Berita Yani All Right Reserved